Home

Jumat, 03 Februari 2012

ARTIKEL PAK CIP

Artikel
Hidup adalah Memberi
Oleh : Sucipto Adi, S. PAK.



          Sudah jelas petunjuk Tuhan bahwa “Manusia tidak hanya makan dari roti”.  Oleh karena itu, kita jangan mencari makan untuk perut (diri kita). Namun, untuk mencari makan bagi jiwa kita (makanan jiwa = berbuat kebaikan). Dengan demikian, kita hidup dengan cara memberi kepada orang lain. Berikan pertolongan pada orang lain! Berikan solusi bagi masalah orang lain. Berikan pelayanan terhadap kebutuhan orang lain.
Bagaimana kalau orang berbuat jahat kepada kita?
Ingatlah bahwa akar dari kekuasaan adalah kepercayaan. Akar dari kepercayaan adalah kepentingan orang lain. Pada saat orang berbuat jahat kepada kita, apakah itu berbentuk salah paham, atau rasa curiga yang berlebihan, pengkhianatan, dan lain-lain. Maka sikap kita harus tetap baik kepadanya. Mengapa?  Karena hanya dengan bersikap baik kepadanya, maka ada peluang, ada kemungkinan bagi dia untuk suatu saat membutuhkan kita. Pada saat dia ada kepentingan tersebutlah maka kita akan memiliki kekuasaan terhadapnya.
             Percuma kita mau ngomong apapun kepada orang yang sudah salah paham, sudah curiga, sudah emosi berlebihan. Namun, pada saat kita senantiasa bersikap baik kepadanya, maka suatu saat dia membutuhkan kita (membutuhkan kebaikan kita), maka dia mulai memiliki kepentingan kepada kita. Itulah akar dari rasa percaya.
         Bila kita bersikap jahat kepadanya, kita selamanya tidak akan percaya kepada kita, dan kita kehilangan kesempatan untuk memiliki kekuasaan. Selamanya kita akan kehilangan kekuasaan. Tidak ada peluang bagi orang lain untuk membutuhkan kita.
“Hidup adalah mengetuk pintu orang lain”
         Kadang kita mendengar pepatah “ketuklah maka pintu akan dibukakan” dan kita heran, untuk apa kita mengetuk pintu? Maksudnya adalah  bagaimana hidup kita ini, bagaimana cara kita menjalani hidup.  Yaitu dengan berkomunikasi dengan orang lain, dengan cara mengetuk pintu hati mereka. Sungguh sulit bagi kita untuk hidup bila orang lain tidak percaya. Oleh karena itu, pada saat kita mengetuk pintu hati mereka maka mereka akan percaya dan membuat hidup kita lebih mudah. Segalanya menjadi beres saat orang lain percaya.
Bagaiman cara mengetuk pintu hati ?
Kita mengetuk pintu hati dengan hati. Kita membuka hati dengan hati. Oleh karena itu, kita harus mempertajam hati nurani kita.
Hidup adalah bukan untuk kita, kita hanyalah menjalankan tujuan Tuhan menciptakan menusia yaitu untuk menolong sesama manusia.(#)


           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar