Buah
pena : Khoirun Nisa’ Afiyanti (XII IPA 4)
Kisah
ini seperti kisah merpati-merpati liar.
Ketika merpati-merpati itu berada dalam sangkar, ia akan selalu menurut pada
majikannya. Ketika ia lepas dari sangkar, ia akan terbang tinggi sesuka hatinya.
Dikala
membuka mata, seragam putih biru berubah menjadi putih abu-abu. Menatap
semangkok soto dan di tambah
beberapa gorengan mengingatkan pada sebuah masa putih
abu-abu. Sama seperti soto, semua
sayuran dan nasi
tercampur dalam satu mangkok.
Itulah masa SMA semua perasaan tercampur dalam satu mangkok. Mulai
dari senang, tegang, sedih, sulit, kompak, cinta, kelucuan, bangga, marah,
kacau, meriah, kagum, sampai perpisahan.
Inilah
awal kehidupan merpati-merpati liar yang harus terbiasa dengan sangkarnya.
Ketika menatap gedung sekolah, yang terbesit dalam benak kami adalah berjuang untuk meraih kata lulus. Ketika berdiri didepan kelas,
memperkenalkan diri, bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan sama,
rasanya sangat menantang. Waktu seolah berhenti ketika kami dihadapkan pada
sebuah pilihan, ipa atau ips? Mata harus dipejamkan sesaat untuk memikirkannya. Ketika membuka mata
kami sudah berada pada posisi yang telah dipilih.
“Ini
adalah kelasmu”,
sekarang kau harus beradaptasi dengan apapun yang terjadi disini. Masa depanmu
ada dalam genggamanmu. Akankah kau menggemnya dengan erat atau kau akan
membiarkannya terlepas dalam genggaman .
Sekarang
yang terjadi disini adalah sebuah kesenangan. Kami melihat sebuah warna-warni
didalamnya. Kami menyukai warna, apalagi warna itu menampakkan kecerahannya.
Mulai dari warna yang paling gelap hingga warna yang paling cerah. Begitupun
orang yang berada disini, mulai dari orang yang paling menyebalkan hingga orang
yang paling menyenangkan. Jika
menemukan seorang sahabat terbaik, mungkin itu adalah hal yang paling
menyenangkan. Berbagi kesenangan dengan sebuah tawa. Bersama Meredakan
kesedihan dengan sebuah hiburan. Bersama Menyelesaikan masalah dengan sebuah
solusi. Bersama saling memberikan motivasi untuk bertahan.
Sekarang
yang terjadi disini adalah sebuah ketegangan. Kelas yang gaduh akan menjadi tertib.
Wajah yang ceria akan menjadi tegang. Ketika seorang guru
yang paling menyeramkan dan killer masuk ke kelas. Kelas menjadi hening ketika
pelajaran dimulai. Mungkin hening dan serius bukan karena memperhatikan
pelajaran. Melainkan hening karena kami takut kalau saja berisik sesuatu yang
buruk pasti akan menimpa kami.
Sekarang
yang terjadi disini adalah sebuah kesedihan. Menurut sebagian orang nilai bagus itu sangat
berharga dalam hidupnya, menurut
sebagian orang lagi nilai bagus itu biasa saja. Jika nilai jelek yang kami
dapatkan, sebagian orang akan merasa sedih, dan sebagian lagi merasa itu biasa
saja. Kalaupun hal itu terjadi yang kami butuhkan adalah sebuah dukungan dari
seseorang atau siapapun yang ada disekolah. Bukanlah caci maki ataupun sebuah
kata yang merendahkan kami,
seolah kami adalah makhluk yang tak ada apa-apanya, seolah kami adalah makhluk
yang tak dapat berusaha. Yang kami harapkan adalah sebuah dukungan bahwa suatu
saat kami pasti bisa.
Sekarang
yang terjadi disini adalah sebuah kesulitan. Ketika mendapat Pekerjaan Rumah (PR)
akankah kami mengerjakannya tepat waktu? ada
yang jawab iya dan tidak. Sulit
untuk menghilangkan kebiasaan mengerjakan PR disekolah. Akan sangat kesulitan sekali jika semua
mata pelajaran memberikan PR,
seolah
dalam seharian waktu telah tersita untuk
belajar. Kami
tak pernah kapok dengan kesulitan untuk
mengerjakan PR dirumah,
padahal itu akan membuat hati jadi
was-was ketika PR belum selesai dikerjakan. Karena begitu sulit, tak jarang juga kami akan mendapatkan
hukuman dari guru bidang yang bersangkutan. Sulit bagi orang yang
sering bangun kesiangan untuk
datang tepat waktu kesekolah,
yang
sering dilakukan adalah terlambat datang kesekolah dan harus rela mendapat
hukuman. Sulit bagi orang yang malas untuk selalu mengikuti pelajaran, yang dilakukan adalah bolos mata
pelajaran, mencari-cari
kesempatan dalam kesempitan untuk pergi meninggalkan kelas tanpa seizin guru. Sulit bagi orang yang suka berbuat onar
dan bandel untuk
mengubah kelakuannya, tempat
langganan yang dikunjunginya adalah ruangan BP, dan pada akhirnya
hukuman
yang mereka dapatkan. Kadang
saat-saat sulit mengharuskan kita untuk
melanggar aturan dan membiarkan kita mendapat hukuman.
Sekarang
yang terjadi disini adalah sebuah kekompakkan. Kekompakkan menjadi salah satu yang
lumayan sulit untuk
kami ciptakan. Tapi… kalo masalah contek-mencontek, tanpa disuruh kompak, kami
akan selalu kompak, iya nggak????
Tak pandang situasi kami melakukannya. Saat mengerjakan tugas, mengerjakan PR
sampai saat ulangan masih sempat-sempatnya kami mencontek. Ada triknya loh... Susah senang bagi rata, kira-kira
begitulah. Tak hanya itu,
masih ada kekompakkan dari sisi positifnya kok, misalnya dalam kerja kelompok, mau
nggak mau harus kompak.
Sekarang
yang terjadi disini adalah cinta, Cinta???? Wow… mungkin ini adalah topic paling
favorit dikalangan anak SMA. Bagaimana tidak, tanpa cinta sekolah ini tak akan
menarik. Bagi seorang dewa-dewi cinta, mungkin
tanpa cinta dikehidupan mereka dunia ini akan hancur atau mereka takkan bisa
hidup tanpa cinta. Huh… lebay banget ya???
Siapa yang merasa dirinya sebagai dewa atau dewi cinta???? Namun, bagi seorang yang
menganggap cinta itu biasa aja, ada atau tidak adanya cinta itu tidak masalah. Sekarang kita akan menyaksikan layar
lebar yang berjudul cinta anak SMA. Perasaan
itu berkembang sangat pesat disekolah. Tak asing lagi jika kami murid SMA dihadapkan
pada perasaan itu. Kadang cinta membuat mereka harus mencurahkan kasih sayang,
membuat mereka harus saling memahami, bahkan membuat mereka harus mengeluarkan
amarahnya. Orang yang belum
merasakan cinta dikalangan SMA hanya bisa menyaksikan sandiwara dan
mendengarkan orang yang telah merasakannya. Kadang mereka merasa terharu, tertawa, kesal, bahkan tercengang.
Sekarang
yang terjadi disini adalah kelucuan.
Mustahil kalau dalam satu kelas tak ada seorangpun
yang dapat melucu. Saat tak ada guru
atau jam kosong, sisa
waktu digunakan untuk
bersantai dan mengeluarkan ekspresi masing-masing. Sebuah humor pasti selalu
ada. Derai tawa pasti menyambut humor itu. Canda tawa takkan berakhir jika kami
belum lelah untuk
tertawa. Tak jarang ada yang
mengerjai
temannya sendiri, mengejek temannya sendiri, berpose aneh, yang sering terjadi
adalah memberikan julukan sesuai karakter masing-masing.
Sekarang
yang terjadi disini adalah rasa bangga. Paling
senang kalau dipuji oleh guru karena prestasi atau kebaikan. Bagai mau terbang
ke awang-awang. Sebagian yang mendapatkan pujian tersebut memanfaatkannya untuk menyombongkan diri, apalagi jika
diberikan sebuah kepercayaan, ada rasa bangga tersendiri. Meraih piala dalam sebuah perlombaan,
berdiri didepan orang banyak dan tersenyum menatap piala tersebut. Apalagi
piala tersebut sudah berjejer. Walaupun tak pandai dalam bidang akademis
setidaknya dapat meraih prestasi dalam bidang yang lain.
Sekarang
yang terjadi disini adalah kemarahan dan kekacauan. Tak jarang guru-guru marah dengan
kelakuan kami. Meninggalkan kelas dan tak mau mengajar sampai kami mengubah
kelakuan dan meminta maaf. Kalau dilihat dari segi enaknya, itu sangat menguntungkan, karena tak
usah pusing-pusing belajar. Tapi kalau dilihat dari segi ruginya, itu sangat rugi sekali karena waktu tuk
belajar telah disia-siakan. Perselisihan
antar teman juga sering terjadi pada masa SMA. Kadang disebabkan oleh salah
paham, merasa iri, atau memperebutkan sesuatu. Menusuk atau membicarakan teman
dari belakang,
itu juga sering terjadi. Kadang kemarahan itu tak bisa ditahan lagi hingga
meledak dan mengakibatkan kekacauan. Biasanya para wanita yang marah
dilampiaskan pada sebuah kata-kata caci maki. Kalau para pria yang marah lebih
seram, mereka
melampiaskannya pada sebuah pukulan. Ini membuat sebuah kekacauan dan pasti
ditempat kejadian sudah penuh dengan orang yang menonton. Tolong redakan amarah selesaikanlah dengan pikiran jernih, jangan menggunakan otot. Itulah yang dikatakan oleh orang-orang
bijak.
Sekarang
yang terjadi disini adalah kemeriahan. Saat
ada event-event disekolah, misalnya
tujuh belas agustusan, hari kartini, maulid nabi, isra mi’raj, ulang tahun sekolah, atau acara-acara
lainnya. Sekolah menjadi sangat ramai dan meriah. Sorak sorai dukungan, tepuk tangan
melanda gedung sekolah. Saat-saat
semeriah
itulah kami bisa melupakan pusingnya pelajaran dalam sesaat. Bisa berjalan
kemanapun bahkan teriak sekencang apapun. Mendukung teman yang sedang berlomba
atau mempersiapkan diri untuk
lomba. Semangat akan muncul ketika kemeriahan ada dihadapan.
Sekarang
yang terjadi disini adalah kekaguman. Setelah tiga tahun berada disini, akhirnya kami
menatap selembar kertas yang menyatakan kami lulus. Jerih payah kami selama ini
tak sia-sia. Memandang nilai yang tak mengecewakan membuat kami kagum pada diri
sendiri. Kami juga kagum pada guru-guru kami yang telah membantu membimbing kami, tanpa mereka kami takkan seperti
ini. Kami rindu diajari oleh guru-guru tercinta kami.
Kini
yang terjadi disini adalah sebuah perpisahan. Kristal indah itu sudah tak tahan lagi untuk selalu bersembunyi, kini ia keluar
mengalir dari dua buah bola mata yang indah. Memang kelulusan yang kami
harapkan,
tapi perpisahan ini menjadi begitu sangat menyedihkan. Kami pasti akan sangat
rindu berkumpul seperti saat itu, berjuang bersama teman. Rindu dengan rasa
tegang saat dimarahi oleh para guru. Rindu berselisih, tertawa dan menjaili
teman. Rindu pada saat-saat mengerjakan PR disekolah. Rindu melakukan
contek-mencontek dengan teman. Kami rindu dihukum karena datang terlambat
kesekolah, bolos,
dan berbuat kekacauan. Rindu dengan rasa susah senang bagi rata bersama teman.
Rindu dengan macam-macam kelucuan yang terjadi. Atau bagi yang punya pacar,
rindu dengan pasangannya atau cinta pertamanya. Dan yang terakhir rindu dengan
soal-soal ulangan. Yang
paling kami rindukan adalah wajah-wajah teman-teman sekalian dan saat-saat
kehadiran kami disekolah.
Kini
merpati-merpati liar itu akan dilepaskan lagi dari sangkarnya. Ia menatap
langit yang cerah. Ada sesuatu yang harus ia lakukan diantara kebebasan yang
telah ada dalam genggamannya. Ada
merpati yang memilih untuk terbang jauh dan sangat jauh, ada merpati yang memilih untuk terbang
tinggi dan sangat tinggi,
ada
merpati yang memilih terbang menuju pohon dan berdiri pada rantingnya, ada merpati yang memilih terbang bebas
dan menari-nari menikmati
udara
yang segar, ada
merpati yang lebih memilih mendarat ditanah dan diam menatap langit. Ada banyak pilihan, merpati mana yang
akan kami ikuti? Apakah
kami akan terbang jauh, terbang tinggi, berdiri pada ranting, menari-nari
diudara atau hanya diam menatap langit? Sebuah
dunia berbeda akan kami kunjungi. Bersiaplah!!!!! Seperti sebuah syair lagu. Bergegaslah
kawan, sambut masa depan. Tetap
berpegang tangan, saling berpelukan. Berikan
senyuman, sebuah perpisahan. Kenanglah
sahabat, kita untuk selamanya.
... INDAHNYA MASA
SMA, I LOVE YOU SO MUCH
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar